Pages

Monday, September 29, 2008

Tujuan Pembiayaan

Tulisan ini merupakan sambungan dari posting sebelumnya.

Seringkali ditemukan dilapangan bahwasanya calon nasabah pembiayaan bila ditanyakan pembiayaannya sulit mengidentifikasikan tujuan pembiayaannya secara jelas. Kadang secara lisan disampaikan ybs hanya pokoknya begini-begini dan begitu, namun ketika didesak untuk merincikan maksudnya ybs cukup kesulitan untuk menjelaskannya. Kelemahan lain yang ditemukan adalah dalam permohonan secara tertulis juga kurang begitu jelas maksud tujuan pembiayaan usaha yang dimohonkannya. Semoga sedikit uraian ini membantu calon nasabah pembiayaan dapat mengkomunikasikannya kepada Bank, apa yang hendak dipropose. (yang harus diingat, tukang kredit yang kita temui lah yang akan memperjuangkan permohonan kita di komite kredit nantinya).

Dalam tujuan pembiayaan hendaknya mampu mengkomunikasikan masalah yang akan disampaikan, dimana hal ini merupakan langkah yang paling penting bagi tukang kredit dalam memulai kegiatan analisa. Bilamana hal ini tidak jelas dijabarkan dari awal, maka pendekatan logis terhadap data yang akan dikaji tidaklah mungkin dapat dilakukan dan oleh karenanya analisa yang akan disusun tidak akan berarti. Mungkin saja, misalnya setelah mempelajari data-data yang ada, persepsi Bank atas kebutuhan pembiayaan nasabah berbeda dengan apa yang telah diutarakan oleh debitor itu sendiri dan oleh karenanya memerlukan formulasi paket pembiayaan yang lebih tepat guna untuk kebutuhan nasabah tersebut.

Adapun langkah-langkah penelaahan yang dilakukan tukang kredit adalah sebagai berikut :

A. Penjabaran tujuan pemakaian fasilitas pembiayaan yang akan diajukan, misalnya :
  1. Kebutuhan investasi barang modal (pembiayaan jangka panjang)? Rincian jenis barang modal yang diperlukan dan diminta untuk dibiayai termasuk penggunaan dari barang modal tersebut guna mendukung perolehan oleh nasabah dana kas untuk pelunasan hutang pembiayaan tersebut. Juga ulasan sifat dan spesifikasi barang modal tersebut, alternative barang modal pesaing yang ada di Indonesia, perbandingan umur ekonomis dan teknologis dengan jangka waktu pembiayaan, dan proyeksi nilai barang modal tersebut pada akhir pembiayaan.
  2. Ambil alih hutang nasabah dari kreditur yang ada (mengapa)?
  3. Perencanaan perpajakan (caranya) ?
  4. Usaha baru (hati-hati) ?
  5. Pembiayaan keperluan modal kerja :
  • Pembiayaan persediaan barang dan piutang dagang yang mungkin merupakan kebutuhan jangka panjang (revolving working capital financing).
  • Penambahan musiman dalam aktiva lancar yang merupakan kebutuhan jangka pendek (seasonal working capital financing).
B. Mengulas perubahan-perubahan, bila ada dalam fasilitas pembiayaan yang ada dalam kaitannya dengan fasilitas pembiayaan yang terdahulu.

Kira-kira seperti itulah tahap awal analisa tukang kredit terhadap permohonan kredit kita.

Salam,

Sunday, September 21, 2008

Analisa Pembiayaan Bank / Analisa Kredit Bank

Lama tidak menulis dan menengok blog ini (mungkin banyak pertanyaan dan komentar yang tidak saya balas, mohon dimaafkan ya).... 

Menyambung soal Analisa kredit, saya coba bahas secara bersambung. Semoga membantu pencerahan bagi temen-temen yang tidak berkecimpung diperbankan Melongok pekerjaan tukang kredit rasanya perlu sekali dipahami. Dengan paham apa yang dikerjakan mereka, kita jadi tahu hak-hal apa saja yang perlu kita siapkan. Mengenai contoh kertas kerjanya dapat didownload pada link yang telah saya sediakan disebelah kanan atau dipostingan sebelumnya. Selanjutnya dibawah ini saya coba uraikan ..

Analisa pembiayaan usaha nasabah adalah salah satu syarat utama dalam pengajuan usulan pembiayaan. Pendekatan ini tidaklah merupakan hal yang pelik. Pada akhirnya, pengalaman, dan kemampuan pengkaji melakukan proses pemikiran yang logis dan menyeluruh dalam melakukan analisa akan sangat menentukan dalam merekayasa suatu rekomendasi usulan pembiayaan. Kekurangan atas unsur-unsur diatas dapat mengakibatkan proses pembuatan keputusan akan kurang sempurna, bahkan salah. Untuk itudalam melakukan analisa, pengkaji perlu melakukan penyelidikan dan mensortir segenap elemen-elemen yang relevan dari suatu problema, sehingga komponen-komponen yang penting dapat diidentifikasi, dipertimbangkan bobot pentingnya dan dikaji dalam sekuensi yang tepat, yang pada akhirnya dapat menghasilkan suatu analisa yang jelas dan mengarah kepada pengambilan alternatif kebijaksanaan yang relevan. Analisa pembiayaan hendaknya mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut :
  1. Data Pemohon / Nasabah
  2. Tujuan Pembiayaan
  3. Latar Belakang Nasabah
  4. Analisa Keuangan Nasabah
  5. Analisa Agunan
  6. Analisa Resiko Pembiayaan
  7. Kesimpulan dan Rekomendasi
Setiap tahapan analisa hendaknya dilakukan secara menyeluruh dan eksplisit atas data yang berkaitan dengan suatu problema, untuk menghasilkan suatu pengkajian yang komprehensip dan logis.

Analisa pembiayaan nasabah disusun dalam bentuk Memorandum Analisa Pembiayaan. Gambaran setiap tahapan analisa diatas baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif. Analisa aspek kuantitatif ditunjang oleh piranti analisa yang disebut spread sheet yang merupakan format laporan keuangan untuk menyaring data keuangan yang tertera dalam laporan keuangan nasabah. Sementara penjabaran tahapan-tahapan analisa tersebut lebih menjurus untuk nasabah yang berusaha dibidang perdagangan dan industry (manufacturing), format analisa tersebut dapat juga dipakai sebagai referensi format untuk menganalisa nasabah non perdagangan/industry (manufacturing) seperti bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Jasa Usaha lainnya.

Bersambung..............